Taman Lanskap, Seni Memadukan Air dan Tanaman yang Dapat Mendatangkan Cuan

Pelaku usaha landskap tanaman dan air Divian Rizki Ananta (22) menata taman di salah satu customer di wilayah Tembalang, Semarang, Selasa 30 Januari 2024. (Foto/redaksi)

SEMARANG, Titah.ID - Banyak peluang usaha yang dapat dilakukan masyarakat Indonesia, terlebih bagi generasi milenial, salah satunya usaha lanskap.

Lanskap atau bentang lahan merupakan salah satu dari karya seni dari perpaduan air, tanaman, dan kesenian yang disatukan.

Divian Rizki Ananta (22) mungkin menjadi salah satu dari sedikit warga Semarang yang memiliki keahlian tersebut.

Divian bercerita awal mula ai menggeluti dan menekuni usaha lanskap tanaman dan air tersebut.

"Saya menekuni usaha ini setelah lulus SMA karena memiliki keahlian di bidang ini, akhirnya saya ingin mencobanya," kata Momon, sapaan akrab Devian Rizki Ananta, Selasa 30 Januari 2024.

Setelah lulus SMA, Momon memutuskan tidak melanjutkan kuliah, tapi lebih memilih mengembangkan diri di bidang seni tersebut.

Sebelum terjun di bidang usah lanskap, ia pernah menggeluti usaha akuaskap atau bentang tirta (seni mengatur tanaman, air, batu, karang, kayu, dan yang lainnya di dalam media kaca atau akrilik).

"Kemudian saya ingin berkembang lagi dengan jangkauan yang lebih luas, akhirnya memilih taman-taman dan lanskap ini," terangnya.

Tercatat sejak 2019, ia sudah menggarap usaha lanskap dari daerah di Indonesia, seperti Semarang, Surakarta, Yogyakarta, Martapura, Kalimantan Selatan, Surabaya, Malang, beberapa daerah di Jawa Barat, dan lainnya.


Ia bercerita salah satu hal paling unik selama membuka usaha tersebut ketika ia mendapatkan orderan di Surabaya.

"Projek tersebut belum pernah ada yang menggarap sebelumnya. Saya menciptakan taman yang unik yang tidak semua orang punya, yaitu dengan bahan baku pohon Kamboja yang sudah ratusan tahun mati," katanya.

Selain itu, bahan lainnya yang dianggap unik ialah batu karena untuk mendapatkannya harus menggali tanah sedalam tiga meter sampai empat meter.

Selanjutnya ia membuatnya di depan rumah si pemesan dengan memadukan kearifan lokal Jawa.

"Kesulitannya sebenarnya dari bahannya itu sendiri, karena susah dicari, apalagi tidak ditemukan di daerah-daerah manapun kecuali di tempat itu sendiri," ujarnya.

Bagi Momen, generasi muda harus mampu memutar otak supaya dapat berkembang, meski dengan modal yang minim.

Sejalan dengan hal itu, ia berpesan kepada generasi muda agar tidak pernah takut untuk memulai sesuatu.

"Karena hidup itu gambling, maka harus berani melangkah. Sebesar apapun ujiannya harus dihadapi, tetap semangat dengan cara-cara yang baik," imbuhnya.

Ia juga mengajak generasi muda untuk menghindari narkoba, mampu mengelola energi dengan baik.

Selain itu ia mengajak generasi muda agar dapat menciptakan lapangan kerja baru untuk masa depan yang lebih cerah.

Salah satu customer, Ignatius Andika (25) menyatakan puas daru karya yang dihasilkan Divian Rizki Ananta.

"Hasilnya sangat bagus dan memuaskan. Untuk konsepnya saya serahkan ke pembuatnya," katanya. (CN-7)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama