![]() |
| Ratusan warga Kampung Kalipancur menggelar acara nyadran di makam Kampung Kalipancur, Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Semarang, Minggu 21 Januari 2024. (foto/dok) |
SEMARANG, TITAH.ID - Ratusan warga Kampung Kalipancur Semarang menggelar acara nyadran tahun 2024 di makam Kampung Kalipancur, Jalan Candi Penataran Raya, Kalipancur, Ngaliyan, Semarang.
Ratusan warga yang mengikuti acara nyadran tersebut terdiri dari RW 03, RW 05 Kelurahan Bambankerep dan RW 04 Kelurahan Kalipancur Kecamatan Ngaliyan, Semarang.
Ratusan warga yang hadir dalam acara nyadran itu membawa aneka macam makanan dan jajan pasar.
Mereka duduk bersila, melingkar berhadap hadapan di sekitar makam Kampung Kalipancur dengan khusuk memanjatkan doa
Lurah Bambankerep, Ngaliyan Agus Susilo mengatakan nyadran di makam Kampung Kalipancur Semarang memiliki beberapa tujuan, di antaranya menjaga tradisi dan silaturahmi antarwarga Kampung Kalipancur.
"Kemudian mendoakan para leluhur yang telah meninggal dunia serta meningkatkan kerukunan antarumat beragama," kata Agus Susilo didampingi Lurah Kalipancur Anggun Budi Pramono, Minggu 21 Januari 2024.
Selain itu kegiatan nyadran Kampung Kalipancur ini sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang selama ini telah memberikan nikmat kepada hambanya.
Sebagai ikhtiar menjaga tradisi dan kerukunan antarumat beragama, Agus berharap kegiatan nyadran ini terus dipertahankan
Ketua RW Kelurahan Bambankerep, Ngaliyan H Sri Sudarsono yang juga panitia acara mengatakan Nyadran Kampung Kalipancur ini merupakan tradisi yang diselenggarakan setiap tahun.
Menurut Sri, setiap tahun semakin banyak warga menghadiri nyadran Kampung Kalipancur yang terdiri warga RW 3 dan RW 5 Kelurahan Bambankerep dan warga RW 4 Kelurahan Kalipancur, Ngaliyan, Semarang.
"Ini sebagai bentuk kepedulian dan menjaga tradisi yang dilakukan warga Kampung Kalipancur Semarang yang rutin dilakukan setiap tahun," katanya.
Ia menambahkan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang) diajukan pengadaan gazebo untuk makam Kampung Kalipancur.
Jadi ke depan saat acara doa bersama atau nyadran tidak perlu lagi memakai tratak karena sudah ada tempatnya sendiri.
Anggota DPRD Kota Semarang Mualim yang ikut hadir di acara tersebut mengapresiasi digelarnya nyadran warga Kampung Kalipancur.
Ia melihat suasana keguyuban dan kekompakan warga dari lima RW dari dua kelurahan di Kecamatan Ngaliyan itu.
"Ini perlu di uri-uri (dilestarikan). Apalagi dilaksanakan langsung di makam, sehingga mengingatkan kita bahwa besok akan seperti itu (meninggal) juga," katanya. (CN-6)

